Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Kisah di zaman Rasulallah SAW : Betapa Allah Maha Pengampun bagi hamba-hambaNya

Bismilahhirrohmanirrohim Para sahabatku yang senantiasa di Cintai Allah, Kali ini saya akan berbagi sebuah kisah di dalam Al-Quran yang sangat menarik dan penuh dengan Hikmah, Kisah yang benar-benar sangat menggetaran hati,  Kisah apakah itu . ? yaitu Kisah Betapa Allah lah yang benar-benar Maha Pengampun  Di awali dari Kisah ini diceritakan oleh Rasulullah saw, dimana Rasulullah saw menceritakan tentang suatu kejadian di zaman sebelum beliau. Rasulullah SAW menyampaikan kisah seorang pembunuh berdarah dingin yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Namun pada akhirnya si Pembunuh ini merasa menyesal telah melakukan itu semua. Ia ingin bertaubat kepada Allah swt. Ia pun mendatangi seorang pendeta, dan bertanya. Jika ia saat ini bertobat kepada Allah swt, apakah tobatnya akan diterima dan dosanya akan diampuni? Pendeta menjawab bahwa kejahatannya sudah luar biasa, dosanya sudah terlalu banyak, dan tidak mungkin akan diampuni oleh Allah. Mendengar jawaban itu ia l

Doa agar Allah di limpahkan Rezeki oleh Allah SWT

Bismilahhirrohmannirrohim وَقَالَ   رَبُّكُمُ   ادْعُونِي   أَسْتَجِبْ   لَكُمْ   إِنَّ   الَّذِينَ   يَسْتَكْبِرُونَ   عَنْ   عِبَادَتِي   سَيَدْخُلُونَ   جَهَنَّمَ   دَاخِرِينَ Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.(Q.S:Ghaafir: 60) Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap  khusyu’  dan  tadharru’  dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenanya. Pengertian doa bagian dari ibadah adalah bahwa  kedudukan doa dalam ibadah ibarat mustaka dari sebuah bangunan mesjid. Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat serta syiar dalam sebuah peribadatan. Dikatakan demik

Cara Meraih Keberkahan dari Allah SWT

Bismilahhirrohmannirrohim Allah berfirman : بَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  “ Melimpahnya keberkahan dari sisi Allah Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”  (QS. Al Mulk: 1) Menurut bahasa, barokah (البركة), artinya nikmat (Kamus Al-Munawwir, 1997:78). Istilah lain berkah dalam bahasa Arab adalah mubarak dan tabaruk. Dalam bahasa Indonesia menjadi berkah, ada juga yang tetap menyebut barakah.  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:179), berkah adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia”. Menurut istilah, berkah (barokah) artinya ziyadatul khair, yakni “bertambahnya kebaikan” (Imam Al-Ghazali, Ensiklopedia Tasawuf, hlm. 79). Sedangkan  Para ulama juga menjelaskan makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah, mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia. Setiap orang tentu saja i

Karakter manusia menurut Imam al-Ghazali

Bismilahhirrohmannirrohim “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati yang (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami balut dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”(Q.S. Al-Mu'minun, 23: 12-14) Siapa Imam Al Ghazali .? Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i  (lahir di Thus;  1058  / 450 H – meninggal di Thus;  1111  / 14 Jumadil Akhir 505 H; umur 52–53 tahun) adalah seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai  Algazel  di dunia Barat abad Pertengahan, I mam al-Ghazali mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak berhujjah. Ia digelar  Hujjatul Islam  karena kemampuannya ters

Sifat-sifat untuk menjadi seorang Peminpin yang baik

Bismilahhirrohmannirrohim حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ Ibn umar r.a berkata : saya telah mendengar rasulullah saw bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban  perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan dit

Ketahuilah, Hal-hal yang dapat merusak hati kita

“ Ketahuilah bahawa dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh anggota dan jika umaka rusaklah seluruh anggota, ketahuilah itulah hati .” (HR. Bukhari dan Muslim) Sebagai umat islam yang beriman dan bertaqwa, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga hati dari sifat-sifat tercela, seperti dengki, iri, sombong, putus asa dan sebagainya. Tentunya menjaga hati bukanlah perkara mudah. Pada dasarnya, hati manusia sifatnya mudah berbolak-balik. Apabila kita sanggup menjaga hati tetap bersih maka insyaAllah segala perbuatan kita juga akan baik.  Dan taukah kalian bahwa  Ibnul Qayyim RA. Menyebutkan ada lima perkara yang dapat merusak prasangka kebaikan dari hati kita yaitu: bergaul dengan banyak kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada yang selain Allah serta kekenyangan dan banyak tidur. Nah hal-hal apa saja nih kawan yang dapat merusak hati kita, sebagai berikut : 1. Bergantung selain kepada Allah  وَاتَّخَذُوْا

Belajar memahami dan mulai mewujudkannya ( IKLAS )

Bismilahirrohmannirrohim Para sahabat yang senanatiasa di cintai Allah, kali ini kami akan berbagi mengenai apa arti dari sebuah kata Iklas,  kata-kata yang sangat sering di ucapkan di dalam berbagai hal, namun dari mudahnya kata-kata itu di ucapkan, Sungguh kita sebagai manusia masih tidak dapat menyeseuaikan nya dengan hati kita, terjadilah di mulut dan di hati itu berbeda. Apa itu iklas .? Secara bahasa pengertian ikhlas bermakna bersih, murni dan khusus. (Mukthar As-shihah: 163).  Adapun secara terminologi atau istilah kata ikhlas ada yang mendefinisikan dengan : ’’ Adalah suatu pengosongan maksud ( tujuan ) untuk bertaqarub kepada Allah Yang Maha Mulia dari segala macam noda (kehidupan)”. Ada juga yang mendefinisikan ikhlas adalah ifraadullah (mengesakan Allah) dalam maksud dan ketaatan. Ikhlas merupakan salah satu dari berbagai amal hati dan bahkan ikhlas berada dibarisan paling depan dari amal-amal hati. Karena sebab diterimanya amal tidak bisa menjadi sempurn

Bagaimana agar kita dapat menjaga Sifat Ukhuwah . ?

“Sesungguhnya orang-orang mu’min bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” QS. Al Hujuraat : 10 Rasulullah bersabda: “Tidak beriman seorang muslim diantara kamu, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” HR. Bukhari. Konsep Islam yang demikian indah tentang persaudaraan, cinta, kasih sayang, kedamaian, dan persatuan, nampaknya sangat penting untuk kita simpan dalam benak kita, kita suburkan dalam keyakinan, dan kita implementasikan dalam hidup keseharian, agar ajaran mulia ini benar-benar memperindah kepribadian dan mendamaikan interaksi-interaksi sosial kita. Untuk itulah, kita memerlukan pembelajaran keislaman yang berkesinambungan, dan karena itu pula, kita sangat dianjurkan untuk melakukan renungan-renungan evaluatif keislaman yang rutin. Agama Islam yang bersifat konperehensif dan universal, menata seluruh aspek kehidupan manusia dengan penuh rahmat, kasih sayang, da

Keutamaan dalam menjaga Lisan

Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah; sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.”  (HR. Tirmidzi). Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menganugerahkan kepada manusia nikmat yang sangat banyak dan besar. Di antara nikmat Allah yang terbesar, setelah nikmat iman dan Islam, ialah nikmat berbicara dengan lidah, nikmat kemampuan menjelaskan isi hati dan kehendak. Allah Ta’ala berfirman: “Allah yang Maha pemurah. Yang telah mengajarkan Al-Qur`an. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara”. [ar-Rahmân/55:1-4]. Penciptaan manusia dan pengajaran berbicara kepadanya benar-benar merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang besar. Oleh karena itulah, Allah juga menyebutkan nikmat-Nya tentang penciptaan alat-alat berbicara bagi manusia. Meski lidah merupakan nikmat yang besar, namun kita perlu mengetahui, bahwasanya lidah yang berfungsi untuk berbicara i

Mari kita belajar agar kita terhindar dari Sifat Munafik

Bismilahhirrohmannirrohim Para sahabat yang senantiasa di cintai Allah swt, kali ini kami akan berbagi mengenai Apa itu Munafik dan bagaimana cara agar kita terhindar dari munafik ini .? Mari kita simak dan pelajari pembahasannya. Apa itu Munafik .? Munāfiq  atau  Munafik  ( kata benda , dari  bahasa Arab :  منافق , plural  munāfiqūn ) adalah terminologi dalam  Islam  untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, namun sebenarnya hati mereka memungkirinya.  Sedangkan d i da lam Kamus Besar Bahasa Indoensia , Munafik dapat diartikan sebagai ' berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak , atau  suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya , atau  bermuka dua . Munafik terdapat di dalam Al-Quran yaitu dengan Surah Al-Munafiqun ( 63:1-3 ) Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-ben

Ciri-ciri Orang yang Beriman Kepada Allah

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia."(QS.Al Anfal 2-4) Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Megapa Kita harus Bertakwa

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102) Taqwa adalah takut kepada Allah berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan tidak melanggar dengan menjauhi segala larangan-Nya serta takut terjerumus dalam perbuatan dosa. Adapun arti lain dari taqwa adalah: 1. Melaksanakan segala perintah Allah 2. Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah (haram) 3. Ridho (menerima dan ikhlas) dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah Imam an Nawawi rahimahullah berkata bahwa takwa adalah istilah tentang melaksanakan segala kewajiban dan meninggalkan segala larangan. Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyebutkan bahwa takwa artinya melakukan perintah dan meninggalkan larangan. Thuluq ibnu Habib rahimahulla