Belajar memahami dan mulai mewujudkannya ( IKLAS )

Bismilahirrohmannirrohim

Para sahabat yang senanatiasa di cintai Allah, kali ini kami akan berbagi mengenai apa arti dari sebuah kata Iklas,  kata-kata yang sangat sering di ucapkan di dalam berbagai hal, namun dari mudahnya kata-kata itu di ucapkan, Sungguh kita sebagai manusia masih tidak dapat menyeseuaikan nya dengan hati kita, terjadilah di mulut dan di hati itu berbeda.

Apa itu iklas .?


Secara bahasa pengertian ikhlas bermakna bersih, murni dan khusus. (Mukthar As-shihah: 163). 

Adapun secara terminologi atau istilah kata ikhlas ada yang mendefinisikan dengan :
’’ Adalah suatu pengosongan maksud ( tujuan ) untuk bertaqarub kepada Allah Yang Maha Mulia dari segala macam noda (kehidupan)”.
Ada juga yang mendefinisikan ikhlas adalah ifraadullah (mengesakan Allah) dalam maksud dan ketaatan.
Ikhlas merupakan salah satu dari berbagai amal hati dan bahkan ikhlas berada dibarisan paling depan dari amal-amal hati. Karena sebab diterimanya amal tidak bisa menjadi sempurna kecuali dengan amal yang ikhlas.

Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada makhluk.
Al ‘Izz bin Abdis Salam berkata : “Ikhlas ialah, seorang mukallaf melaksanakan ketaatan semata-mata karena Allah. Dia tidak berharap pengagungan dan penghormatan manusia, dan tidak pula berharap manfaat dan menolak bahaya”.
Al Harawi mengatakan : “Ikhlas ialah, membersihkan amal dari setiap noda.” Yang lain berkata : “Seorang yang ikhlas ialah, seorang yang tidak mencari perhatian di hati manusia dalam rangka memperbaiki hatinya di hadapan Allah, dan tidak suka seandainya manusia sampai memperhatikan amalnya, meskipun hanya seberat biji sawi”.
Abu ‘Utsman berkata : “Ikhlas ialah, melupakan pandangan makhluk, dengan selalu melihat kepada Khaliq (Allah)”.
Abu Hudzaifah Al Mar’asyi berkata : “Ikhlas ialah, kesesuaian perbuatan seorang hamba antara lahir dan batin”.
Landasan niat yang ikhlas adalah memurnikan niat karena Allah semata. Setiap bagian dari perkara duniawi yang sudah mencemari amal kebaikan, sedikit atau banyak, dan apabila hati kita bergantung kepadanya, maka kemurniaan amal itu ternoda dan hilang keikhlasannya. Karena itu, orang yang jiwanya terkalahkan oleh perkara duniawi, mencari kedudukan dan popularitas, maka tindakan dan perilakunya mengacu pada sifat tersebut, sehingga ibadah yang ia lakukan tidak akan murni, seperti shalat, puasa, menuntut ilmu, berdakwah dan lainnya.

Kita kadang berfikir mengapa kita tidak bisa mewujudkan Keiklasan di dalam diri kita, menyemimbangkan setiap perkataan kita dengan perbuatan kita, lagi lagi dan lagi Sulitnya mewujudkan ikhlas, dikarenakan hati manusia selalu berbolak-balik. Setan selalu menggoda, menghiasi dan memberikan perasaan was-was ke dalam hati manusia, serta adanya dorongan hawa nafsu yang selalu menyuruh berbuat jelek. Karena itu kita diperintahkan berlindung dari godaan setan. Allah berfirman, yang artinya : Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [Al A’raf : 200].

Maka demikianlah Upaya dari mewujudkan Rasa ke ikhlassan agar  dapat tercapai, bila kita mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan jejak Salafush Shalih dalam beramal dan taqarrub kepada Allah, selalu mendengar nasihat mereka, serta berupaya semaksimal mungkin dan bersungguh-sungguh mengekang dorongan nafsu, dan selalu berdo’a kepada Allah Ta’ala.



Smber :almanhaj,hasmidepok.org

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hikmah yang kita dapat dari Menyantuni Kaum Dhuafa

Visi dan Misi Yayasan Mandiri Amanah

Faedah - faedah Yang ada di dalam Zakat