Kisah di zaman Rasulallah SAW : Betapa Allah Maha Pengampun bagi hamba-hambaNya

Bismilahhirrohmanirrohim

Para sahabatku yang senantiasa di Cintai Allah, Kali ini saya akan berbagi sebuah kisah di dalam Al-Quran yang sangat menarik dan penuh dengan Hikmah, Kisah yang benar-benar sangat menggetaran hati,  Kisah apakah itu . ? yaitu Kisah Betapa Allah lah yang benar-benar Maha Pengampun 

Di awali dari Kisah ini diceritakan oleh Rasulullah saw, dimana Rasulullah saw menceritakan tentang suatu kejadian di zaman sebelum beliau.

Rasulullah SAW menyampaikan kisah seorang pembunuh berdarah dingin yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang.

Namun pada akhirnya si Pembunuh ini merasa menyesal telah melakukan itu semua. Ia ingin bertaubat kepada Allah swt.

Ia pun mendatangi seorang pendeta, dan bertanya. Jika ia saat ini bertobat kepada Allah swt, apakah tobatnya akan diterima dan dosanya akan diampuni?

Pendeta menjawab bahwa kejahatannya sudah luar biasa, dosanya sudah terlalu banyak, dan tidak mungkin akan diampuni oleh Allah. Mendengar jawaban itu ia langsung naik pitam. Dengan tanpa ragu ia pun langsung membunuh Pendeta itu, genaplah orang yang telah di bunuhnya menjadi seratus.

Namun ia kembali merasa menyesal telah melakukannya. Ia kembali mencari orang yang lebih alim agar bisa menjawab kegundahannya itu.

Tak lama iapun bertemu dengan seorang Ahli Kitab yang terkenal sangat bijak. Ia langsung mengutarakan niatnya untuk  bertaubat serta menceritakan semua dosa-dosa yang telah dilakukannya.

Ahli Kitab itu menjawab Allah masih bisa mengampuninya, namun ada beberapa syarat yang harus dijalaninya. 

Orang yang telah membunuh seratus manusia ini harus keluar dari negeri asalnya dan pindah ke negeri lain yang ada disebelah negerinya.

Di negeri itu dia akan menemui banyak orang-orang yang sedang bertaubat.

Ia pun menyanggupi syarat itu. Ia langsung memulai perjalanannya menuju negeri yang di maksud oleh Ahli Kitab.

Namun di tengah perjalanan itu dia terjatuh dan langsung meninggal dunia.

Tak lama turunkan dua malaikat, yaitu Malaikat Rahmat (pemelihara) dan Malaikat Azab (penyiksa) menghampiri jenazah yang sedang terbaring ditengah  jalan itu.

Kedua malaikat itu menjadi bertengkar, karena keduanya saling mengklaim dialah yang paling berhak mengurusi pemilik jenazah itu. Malaikat Rahmat berkeinginan untuk memelihara dan memuliakannya, karena ia menganggap orang itu sudah berniat untuk bertaubat tetapi keburu meninggal.

Sedangkan Malaikat Azab berpendapat sebaliknya, ia merasa ialah yang seharusnya mengurusi orang itu, karena ia harus di siksa sebab dosanya sangat banyak dan belum sempat sampai di negeri tempat bertobat itu.

Karena tidak menemukan titik temu kedua malaikat itu kemudian menghadap Allah SWT, hingga Allah memerintah keduanya untuk mengukur jumlah langkah pembunuh yang telah mati dan bertaubat tersebut. Apakah lebih dekat kepada negeri asalnya atau lebih dekat kepada negeri tempat bertaubat itu?. Jika lebih dekat ke negeri asalnya maka Malaikat Azablah yang berhak mengurusinya, jika lebih dekat kenegeri tempat bertaubat maka Malaikat Rahmatlah yang berhak mengurusnya.

Setelah diukur, maka diketahuilah bahwa tubuhnya telah satu jengkal lebih dekat ke arah tujuan. Ia telah meninggalkan wilayah kemaksiatannya lebih jauh.

Maka dia pun menjadi milik malaikat rahmat (pemelihara), sementara dosa-dosanya membunuh seratus orang telah diampuni seluruhnya oleh Allah SWT. Benarlah bahwa di antara rahmat Allah SWT, adalah kecintaan pada hamba yang bertaubat kepada-Nya. Betapa besarnya kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, meski memiliki dosa yang sedemikian besar ternyata Allah masih mau membuka pintu maaf-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hikmah yang kita dapat dari Menyantuni Kaum Dhuafa

Visi dan Misi Yayasan Mandiri Amanah

Faedah - faedah Yang ada di dalam Zakat