Bagaimana agar kita dapat menjaga Sifat Ukhuwah . ?

“Sesungguhnya orang-orang mu’min bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” QS. Al Hujuraat : 10
Rasulullah bersabda:
“Tidak beriman seorang muslim diantara kamu, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” HR. Bukhari.
Konsep Islam yang demikian indah tentang persaudaraan, cinta, kasih sayang, kedamaian, dan persatuan, nampaknya sangat penting untuk kita simpan dalam benak kita, kita suburkan dalam keyakinan, dan kita implementasikan dalam hidup keseharian, agar ajaran mulia ini benar-benar memperindah kepribadian dan mendamaikan interaksi-interaksi sosial kita.
Untuk itulah, kita memerlukan pembelajaran keislaman yang berkesinambungan, dan karena itu pula, kita sangat dianjurkan untuk melakukan renungan-renungan evaluatif keislaman yang rutin.
Agama Islam yang bersifat konperehensif dan universal, menata seluruh aspek kehidupan manusia dengan penuh rahmat, kasih sayang, dan kedamaian. Seluruh ajaran agamanya cocok untuk seluruh bangsa, suku, kelompok masyarakat, serta bersifat abadi hingga dunia kiamat.
Salah satu aspek utama kehidupan yang disentuh dengan rahmat dan kedamaian ajaran Islam ialah aspek sosial. Al-Qur’anul Karim telah menetapkan orientasi hubungan antar bangsa.

يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِير
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujuraat : 13)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنْ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِي
“Hai Orang-orang yang beriman, jauhilah dari kebanyakan prasangka,sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah yang mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. 

Nah, kali ini saya akan berbagi mengenai bagaimana cara agar kita dapat menjaga ukhuwah islamiyah , Mari di simak :
1. Tamak dan rakus terhadap dunia, terhadap apa-apa yang dimiliki orang lain.
Rasulullah saw. Bersabda, “Zuhudlah terhadap dunia, Allah akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, mereka akan mencintai kamu.”(HR Ibnu Majah).
2. Maksiat dan meremehkan ketaatan.
Ibnu Qayim, dalam kitab “Al-Jawabul Kafi” mengatakan, “Di antara akibat dari perbuatan maksiyat adalah rasa gelisah (takut dan sedih) yang dirasakan oleh orang yang bermaksiyat itu untuk bertemu dengan saudara-saudaranya.”
Jika di dalam pergaulan tidak ada nuansa dzikir dan ibadah, saling menasehati, mengingatkan dan memberi pelajaran, berarti pergaulan atau ikatan persahabatan itu telah gersang disebabkan oleh kerasnya hati dan hal itu bisa mengakibatkan terbukannya pintu-pintu kejahatan sehingga masing-masing akan saling menyibukkan diri dengan urusan yang lain. Padahal Rasulullah saw. Bersabda, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak mendzoliminya dan tidak menghinakannya. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, Tidaklah dua orang yang saling mengasihi, kemudian dipisahkan antara keduanya kecuali hanya karena satu dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari keduanya.”(HR Ahmad).
3. Tidak menggunakan adab yang baik (syar’i) ketika berbicara.
Ketika berbicara dengan saudara atau kawan, hendaknya seseorang memilih perkataan yang paling baik. Allah berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, ‘hendaklah mereka mengucapkan kata-kata yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia’.”(Al-Isra: 53).
4. Tidak memperhatikan apabila ada yang mengajak berbicara dan memalingkan muka darinya.
Seorang ulama salaf berkata, “Ada seseorang yang menyampaikan hadis sedangkan aku sudah mengetahui hal itu sebelum ia dilahirkan oleh ibunya. Akan tetapi, akhlak yang baik membawaku untuk tetap mendengarkannya hingga ia selesai berbicara.”
5. Banyak bercanda dan bersenda gurau.
Betapa banyak orang yang putus hubungan satu sama lainnya hanya disebabkan oleh canda dan senda gurau yang tidak pantas yang terkadang dapat menyinggung perasaan tanpa disadarinya.
6. Banyak berdebat dan berbantah-bantahan.
Rasulullah saw.Bersabda, “Orang yang paling dibenci di sisi Allah adalah yang keras dan besar permusuhannya.”(HR Bukhari dan Muslim). Orang yang banyak permusuhannya adalah yang suka menggelar perdebatan, adu argumen dan pendapat.
Terkadang hubungan persaudaraan terputus karena terjadinya perdebatan yang sengit yang bisa jadi itu adalah tipuan setan. Dengan alasan mempertahankan ‘akidah dan prinsipnya’ padahal sesungguhnya adalah mempertahankan dirinya dan kesombongannya.
Demikianlah mengenai penjelasan di atas mengenai Ukhuwah , Semoga dari penjelasan ini selalu dapat bermanfaat untuk semua para pembacanya . Amin Ya Robbal Alamin .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hikmah yang kita dapat dari Menyantuni Kaum Dhuafa

Visi dan Misi Yayasan Mandiri Amanah

Faedah - faedah Yang ada di dalam Zakat